Blog Official Eko Rudianto yang membahas tentang Blogger , Makalah, Artikel , Religi, Wisata dan lain-lain

Thursday, July 10, 2014

Kumpulan Cerita Humor Gus Dur

Kumpulan cerita humor Gus Dur yang lucu bikin ketawa ini diambil dari beberapa sumber dari kejadian-kejadian unik dan lucu yang dibuat oleh Almarhum Presiden RI yang ke-4 yaitu Abdurrahman Wahid alias Gus dur. 

Gus Dur memanglah sosok yang fenomenal, ia sangat unik dan otentik. Otentisitasnya inilah yang membuat ia selalu dikenang. 

Semasa hidup, pernyataan Gus Dur seringkali nyeleneh dan kadang-kadang bikin telinga merah bagi yang merasa tersindir. Tapi faktanya, Gus Dur merupakan sosok yang dicintai. Saat wafat ditangisi banyak orang. Semua orang berebut mengucapkan selamat jalan. Insan -insan dari berbagai agama berlinangan airmata dan mendoakan perjalanannya ke alam yang baru. 

Saking populernya Gus Dur, bahkan ada pula yang memanfaatkan wafatnya Gus Dur demi kepentingan politik. Tapi sudahlah, buku elektronik ini tak hendak membahas itu. Sekali lagi, Gus Dur memang sosok otentik yang pupulis dan dicintai. Entah kapan bangsa ini punya anak bangsa sekelas Gus Dur lagi. 

Kumpulan cerita lucu humor gusdur ini terdiri dari beberapa pernyataan-peryataan Gus Dur yang dianggap unik dan lucu sehingga bikin orang yang mendengarnya menjadi ketawa. Humor Gus Dur ini kita ambil dari berbagai sumber yang ada dari internet. nah, berikut cerita lucunya. Kumpulan cerita humor gusdur yang lucu bikin ketawa. 

Ketika Dua Kiai Main Golf

Humor ini diceritakan Gus Dur dalam suatu kesempatan acara di sebuah pesantren di Jawa Timur. Dia Gus bercerita tentang gaya hidup dan perilaku kiai zaman dulu dan zaman sekarang.

Di sela-sela penjelasannya yang fasih dan mendalam tentang budaya pesantren, kiai dan berbagai kekhasan perjuangan dan model dakwahnya, Gus Dur bercerita seputar kiai yang memiliki hobby main golf.

Gus Dur pun bercerita, suatu hari ada dua orang kiai yang sedang bermain golf, sebut saja kiai X dan kiai Z, katanya. Kiai X termasuk yang sudah lancar dalam bermain golf, sementara teman bermain golfnya hari itu Kiai Z tidak terbiasa.

Sehingga Kiai Z selalu mengalami kesulitan dalam mengayunkan stik dan memukul bola. Setiap pukulannya meleset, kiai Z selalu mengumpat : "Sialan, tidak kena!"

Kiai X merasa tidak nyaman juga terus menerus mendengar umpatan kiai Z tersebut, lalu dia pun mengingatkan temannya itu :

"Kiai, kita ini kan kiai yang harus menjadi contoh baik bagi masyarakat. Tidak baik kedengarannya deh kalau sampai mereka mendengarmu mengumpat keras seperti itu !"

"Maaf kiai, saya janji akan berhenti mengumpat, dan kalau sekali lagi saya mengumpat, lebih baik saya disambar petir saja."

Beberapa jam berlalu tanpa terjadi apa-apa. Tapi kemudian kiai Z lupa janjinya. Saat dia memukul bola dan kembali meleset, dia pun mengumpat lagi :

"Sialan, tidak kena!"

Tepat pada saat kiai itu mengucapkan umpatan tersebut, terdengarlah petir menyambar sebatang pohon yang berdiri tepat di belakang mereka.

Kedua kiai itu mematung saking terkejutnya, dan sebelum mereka tersadar kembali, mereka mendengar suara dari langit: "Sialan, tidak kena!"

Grrrrrrr Jamaah yang lagi asyik mendengarkan Gus Dur bercerita pun tertawa dengan kerasnya.

Obrolan Para Presiden 

Saking udah bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat RI-01. Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat keliling dunia. Boleh dong, emangnya AS dan Perancis aja yg punya pesawat kepresidenan. Seperti biasa... setiap presiden selalu ingin memamerkan apa yang menjadi kebanggaan negerinya. 

Tidak lama presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat kemudian dia berkata: "Wah kita sedang berada di atas New York!" 

Presiden Indonesia (Gus Dur): "Lho kok bisa tau sih?" 

"Itu.. patung Liberty kepegang!", jawab Clinton dengan bangganya. 

Tidak mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan tangannya keluar. "Tau nggak... kita sedang berada di atas kota Paris!", katanya dengan sombongnya. 

Presiden Indonesia: "Wah... kok bisa tau juga?" 

"Itu... menara Eiffel kepegang!", sahut presiden Perancis tersebut. 

Karena disombongin sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan tangannya keluar pesawat... 

"Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!", teriak Gus Dur. 

"Lho kok bisa tau sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur itu kan nggak bisa ngeliat. 

"Ini... jam tangan saya ilang...", jawab Gus Dur kalem. 

Peternak Ala Gusdur 

Saat Presiden Abdurrahman Wahid menjabat, Departemen Kehutanan dan Perkebunan (Dephutbun) tidak henti didemo. Setiap hari ada saja kelompok yang berdemonstrasi di departemen yang saat itu dipimpin Nur Mahmudi Ismail. 

Tuntutan mereka sama, yang mendeseak pembatalan pengangkatan Sutjipto sebagai Sekjen Dephutbun. "Sutjipto terlalu tua, copot saja!" teriak salah satu pendemo. 

"Sutjipto bukan pejabat karir, berikan saja jabatan itu kepada orang dalam!" pekik yang lain. "Pengangkatan Sutjipto berbau KKN, copot saja," bunyi tulisan sebuah poster yang diacungkan. 

Rentetan demonstrasi yang sempat melumpuhkan sebagian kegiatan Dephutbun itu. Pasalnya, tidak sedikit karyawan yang ikutan berdemo, yang pada akhirnya menyerempet posisi Menteri Nur Mahmudi sendiri. Tapi Presiden berkeras supaya Sutjipto dipertahankan. 

Dalam suasana seperti itulah cucu KH Hasyim Asy'ari itu, melantik pengurus Perhimpunan Peternak Lebah di Jakarta akhir Maret 2000. 

Dalam pidatonya, Gus Dur antara lain memaparkan mengenai kondisi peternakan lebah terkini. "Kita ini setiap tahun masih mengimpor 350 ribu ton lebah dari luar negeri," tutur dia. 

"Lah, orang-orang yang berdemo itu, daripada mendemo menterinya mbok lebih baik beternak lebah, supaya kita tidak mengimpor lagi!" pinta Gus Dur. 

Fenomena “Gila” Gus Dur 

Konon, guyonan mantan Presiden Abdurrahman Wahid selalu ditunggu-tunggu oleh banyak kalangan, termasuk presiden dari berbagai negara. 

Pernah suatu ketika, Gus Dur membuat tertawa Raja Saudi yang dikenal sangat serius dan hampir tidak pernah tertawa. Oleh Kiai Mustofa Bisri (Gus Mus), momentum tersebut dinilai sangat bersejarah bagi rakyat Negeri Kaya Minyak. "Kenapa?" tanya Gus Dur. 

"Sebab sampeyan sudah membuat Raja ketawa sampai giginya kelihatan. Baru kali ini rakyat Saudi melihat gigi rajanya," jelas Gus Mus, yang disambut gelak tawa Gus Dur. 

Melekatnya predikat humoris pada Presiden RI yang keempat itu pun sempat membuat Presiden Kuba Fidel Alejandro Castro Ruz penasaran. Suatu ketika, keduanya berkesempatan bertemu. 

Seperti yang diceritakan oleh mantan Kepala Protokol Istana Presiden Wahyu Muryadi pada tayangan televisi, Fidel Castro bertanya kepada Gus Dur mengenai joke teranyarnya. 

Dijawablah oleh Gus Dur, "Di Indonesia itu terkenal dengan fenomena 'gila',". 

Fidel Castro pun menyimak pernyataan mengagetkan tersebut. 

"Presiden pertama dikenal dengan gila wanita. Presiden kedua dikenal dengan gila harta. Lalu, presiden ketiga dikenal gila teknologi," tutur Gus Dur yang kemudian terdiam sejenak. 

Fidel Castro pun semakin serius mendengarkan lanjutan cerita. 

"Kemudian, kalau presiden yang keempat, ya yang milih itu yang gila," celetuk Gus Dur. 

Fidel Castro pun diceritakan terpingkal- pingkal mendengar dagelan tersebut. 

Cerita Gus Dur Soal Naik Kereta 

Setelah mendapat larangan dari dokternya untuk tidak melakukan perjalanan jauh dengan menggunakan pesawat terbang, Gus Dur kemudian nekat untuk berpergian jauh menggunakan kereta api. 

"Anda mau pergi naik kerata api Gus? Memangnya Anda pikir bisa sampai tepat waktu dengan naik kereta api?" ledek si dokter. 

"Anda jangan meremehkan, kereta itu cepet banget loh!" jawab mantan Presiden RI ke-4 itu. 

"Kereta api mana yang bisa menandingi kecepatan pesawat terbang?" tanya dokter. 

"Oho.. Anda jangan salah. Semua kereta api bisa lebih cepat dari pesawat," kilah pria kelahiran Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 ini. 

"Anda mimpi kali. Semua orang juga tahu kalau pesawat itu jelas lebih cepat dibandingkan kereta api," cecar sang dokter. 

"Wah, Anda salah. Memang sekarang ini pesawat lebih cepat. Tapi itu karena kereta api baru bisa merangkak. Coba kalau kereta api nanti sudah bisa berdiri dan bisa lari. Wuiih.. pasti bakalan jauh lebih cepat dari pesawat," jawab Gus Dur, disambut wajah kecut sang dokter.   

Internet Dan Kakek Tua Sakti

Kisah Humor yang diceritakan Ketua PBNU Said Aqil Siradj ini tidak kalah lucunya. Dulu, kata Said, saat Internet baru marak di Indonesia, seseorang bertanya ke Gus Dur mengenai sah atau tidaknya menikah melalui Internet.

Mendapat pertanyaan begitu, dengan ringan Gus Dur menjawab, "menikah lewat internet boleh, asal bertemunya juga di internet saja, ciuman lewat Internet."

Jawaban yang sederhana, kata Said, tapi mengandung makna dalam, yaitu tidak memperumit masalah. Kepada Said, Gus Dur juga pernah menceritakan humor tentang kesabaran.

Dikisahkan tentang seorang pemuda gagah yang tengah berusaha memecahkan batu besar. Dia mencoba 50 pukulan, batu tak pecah, 70 hingga 100 pukulan, batu tidak kunjung pecah.

Lalu lewat seorang kakek tua renta, batu itu dipukul sebanyak lima kali. Eh, langsung pecah. Si pemuda bingung, pikirnya begitu sakti kakek ini. Tapi kakek itu cuma bilang, batu tersebut bisa pecah dengan 105 pukulan.

Mungkin pesan yang bisa dipetik dari kisah humor seorang pemuda dan kakek tua adalah kita jangan gampang menyerah dalam berusaha.
 

Bermimpi Ketemu Bung Karno Saat Penataran P4 

Ketika Orde Baru masih berjaya, Gus Dur diikutkan dalam penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4). Sampai runtuhnya Orde Baru, Gus Dur memang masih tercatat sebagai salah seorang manggala BP-7. Seperti biasa, saat memasuki ruang penataran, Gus Dur lebih banyak tidur ketimbang mendengar ceramah para menggala, termasuk pada saat diskusi-diskusinya.


Hal itu membuat para peserta penataran emosi. Pada acara sesi diskusi, Gus Dur dibangunkan untuk ikut berbicara.

"Ayo, jangan tidur saja. Ini kita sedang membicarakan demokrasi," kata sang penatar P4, seperti dikutip dari tulisan Mahfud MD dalam buku berjudul, Gus Dur: Islam, Politik, dan Kebangsaan.

Karena dibangunkan, terpaksa lah Gus Dur berbicara. "Ini diskusi demokrasi ya? Kebetulan, ketika tidur tadi saya bermimpi bertemu dengan Bung Karno, Beliau menjelaskan kepada saya tentang demokrasi yang dipidatokan tanggal 1 Juni," kata Gus Dur memulai pembicaraannya.

Namun belum selesai Gus Dur bicara, para peserta yang lain sudah nyeletuk tidak puas. "Yang serius dong. Ini kan penataran tingkat nasional," kata seorang peserta. "Ya, masak kita mau membahas mimpi," celetuk yang lain. "Ya, yang benar saja, topik serius jangan dibawa ke soal mimpilah," kata yang lain menyahut.

Dari sinilah dengan cerdik dan cerdas Gus Dur kemudian masuk ke soal substansial. "Bagaimana anda-anda ini mau berbicara dan membangun demokrasi, kalau orang bermimpi saja dilarang? Di dalam demokrasi itu ada kebebasan, termasuk bebas bermimpi. Kalau anda berani melarang orang bermimpi pasti anda akan berani melarang orang menggunakan haknya yang lebih penting. Itu bertentangan dengan demokrasi," Kata Gus Dur dengan suara keras dan serius.

Kuli dan Kyai  

Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab. 

Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin! 

Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: "Lho kenapa Anda berkerumun di sini?" 

"Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai. 

Itulah beberapa cerita lucu humor Gus Dur, Masih banyak lagi cerita Gus Dur lainya yang super lucu dan lebih ngegelitik lagi dan akan kami share di kesempatan selanjutnya.


Itulah beberapa cerita lucu humor Gus Dur, Masih banyak lagi cerita gusdur lainya yang super lucu dan lebih ngegelitik lagi dan akan kami share di kesempatan selanjutnya.
http://wisatatelukkiluan.com

G+

0 komentar:

Post a Comment

Tour & Travel Lampung

Copyright © Eko Rudianto Blogs Sponsored by Wisata Teluk Kiluan | Powered by Blogger